Fakultas Teknologi Informasi Universitas Andalas kembali mendapat kunjungan mancanegara dari perguruan tinggi asal Malaysia pada 4 mei 2018. Pada kesempatan Kali ini, Kunjungan di lakukan oleh Universiti Petronas Malaysia tepatnya dari Department of Computer and Information Sciences.
Berbeda dengan pembinaan karakter yang sebelum- sebelumnya, Pembinaan Karakter mahasiswa FTI Unand Jilid IV ini diadakan tanpa mengundang narasumber. Dengan kata lain Pembinaan Karakter ini tidak mengadakan ceramah dengan tema tertentu, namun lebih ke penampilan bakat para mahasiswa.
Pada kesempatan kali ini, mahasiswa di bebaskan untuk menampilkan bakat terpendam mereka, mulai dari menyanyi, berpuisi, berbalas pantun, bermain musik dan lainya. Dibuka oleh Wakil Dekan II Fakultas Teknologi Informasi, Bapak Ir. Werman Kasoep, M.Kom Acara pun dimulai pada pukul 16.45 WIB.
Walaupun sempat diguyur hujan lebat pada awal mulai acara, namun acara ini cukup meriah dan mahasiswa FTI Unand cukup antusias mengikuti acara tersebut. dan nampaknya, banyak mahasiswa FTI memiliki bakat terpendam yang ditandai dengan banyak mahasiswa angkatan 2017 yang bagus dalam bernyanyi, berbalas pantun serta bermain musik.
Mungkin karena keterbatasan waktu, banyak bakat-bakat yang terpendam dari mahasiswa khususnya angkatan 2017 yang terbilang baru belum terselurkan. Dan kita berharap acara semacam ini akan tetap dilaksanakan sehingga mahasiswa FTI Unand dapat menampilkan bakat mereka. Acara ini berakhir pada Pukul 18.15 WIB.
Kita sangat risau dengan semakin merajalelanya penyalagunaan narkoba di kalangan generasi muda (bahkan tua) belakangan ini. Untuk itu Fakultas Teknologi Informasi UNAND merasa perlu mengundang narasumber yang berkompeten untuk memberi penyuluhan kepada mahasiswa dan segenap civitas akademika.
Pada acara Pembinaan Karakter yang berlangsung kemarin (Rabu, 4 April 2018) didatangkan AKP Rosita Imelda Ifadi, SH selaku Wakasat Resnarkoba Polresta Padang.
Tahanan terbanyak, sekitar 60%, yang mengisi sel tahanan Polresta Padang sekarang adalah dari penjahat narkoba, ujar AKP Rosita. Lebih jauh, Ibu Wakasat Resnarkoba ini menyatakan bahwa banyaknya kasus narkoba yang terungkap semakin meningkat. AKP Rosita sangat menyambut baik acara yang digelar FTI kemarin. Kalau perlu setiap fakultas menggelar acara pembinaan serupa secara berkala, ujarnya.
Pada acara yang berlangsung kemarin, mahasiswa sangat antusias bertanya seputar masalah narkoba ini. Antara lain mereka menanyakan bagaimana menyadarkan temannya yang nyata-nyata hanyut sebagai pemakai? Ibu Wakasat menjawab agar adakan pendekatan yang baik selaku kawan. Selanjutnya, anjurkan pergi berobat gratis ke poliklinik-poliklinik yang ditunjuk pemerintah. Kalau masih belum berubah, ya laporkan ke polisi.
Juga ada yang menanyakan kenapa semakin hari semakin bebas saja narkoba ini masuk ke negara kita. Apakah petugas kita belum maksimal bekerjanya, atau jangan-jangan malah ada persekongkolan antara petugas dengan pihak pengedar (tepatnya pedagang raksasa) narkoba tersebut? Dalam hal ini Ibu Wakasat menjawab bahwa diduga ada kemungkinan keterlibatan oknum petugas, sedang diusut. Jika memang terbukti terlibat, imbuh Ibu Rosita, akan ditindak tegas. Khusus untuk tahanan kasus narkoba yang sedang dibina di Polresta Padang, dilarang keras memakai HP guna memutus jaringannya dengan penjahat lain yang masih berkeliaran di luar